Dalam kehidupan, kimia benar-benar sangat bermanfaat. Hal ini dapat
kita lihat dan rasakan dari contoh-contoh peranan kimia dalam kehidupan dan
perkembangan IPTEK. Cobalah renungkan, seluruh proses kehidupan kita. Sejak
janin berada dikandungan seorang Ibu, lahir menjadi bayi yang sangat lucu,
tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, mengarungi kehidupan hingga masuk ke
liang kubur, selalu berhubungan dengan bahan-bahan kimia. Sulit bagi kita umtuk
membayangkan bagaimana kehidupan ini jika samasekali tidak menggunakan bahan
kimia. Yah … tidak mungkin sama sekali, karena pertumbuhan janinpun memerlukan
bahan kimia.
Walaupun peranan kimia dirasa sangatlah penting, namun berhati-hatilah dengan bahan kimia. Karena sering kita dengar dan alami sendiri adanya kecenderungan bahwa banyak masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia. Sebagai contoh, pembuangan limbah beracun, atau adanya bahan kimia dalam makanan dan lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit seperti kanker.
Dengan adanya tantangan yang dihadapi oleh IPTEK, diperlukan pengembangan metoda untuk mengawasi dan mengelola limbah secara wajar. Pengembangan metoda tersebut diharapkan dapat mengiringi produksi dan penggunaan bahan-bahan berharga.
Kimia harus dapat digunakan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia dan adanya perkembangan IPTEK. Masalah tersebut, baik lokal maupun global, dapat berupa masalah kedokteran, pertanian., atau limbah industri.
Sejauh manapun manfaat suatu bahan kima, namun harus diperhatikan efeknya, baik efek utama maupun efek samping. Biasanya orang terlupa akan timbulnya efek samping. Ahli kimia harus membantu kita mencermati dan menyikapi efek samping tersebut. Harus diteliti dengan baik, apakah bahan kimia itu memang sangat bermanfaat tanpa menimbulkan efek samping, atau suatu bahan lain akan memberikan resiko yang berarti jika salah pengolahannya atau dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Walaupun peranan kimia dirasa sangatlah penting, namun berhati-hatilah dengan bahan kimia. Karena sering kita dengar dan alami sendiri adanya kecenderungan bahwa banyak masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia. Sebagai contoh, pembuangan limbah beracun, atau adanya bahan kimia dalam makanan dan lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit seperti kanker.
Dengan adanya tantangan yang dihadapi oleh IPTEK, diperlukan pengembangan metoda untuk mengawasi dan mengelola limbah secara wajar. Pengembangan metoda tersebut diharapkan dapat mengiringi produksi dan penggunaan bahan-bahan berharga.
Kimia harus dapat digunakan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia dan adanya perkembangan IPTEK. Masalah tersebut, baik lokal maupun global, dapat berupa masalah kedokteran, pertanian., atau limbah industri.
Sejauh manapun manfaat suatu bahan kima, namun harus diperhatikan efeknya, baik efek utama maupun efek samping. Biasanya orang terlupa akan timbulnya efek samping. Ahli kimia harus membantu kita mencermati dan menyikapi efek samping tersebut. Harus diteliti dengan baik, apakah bahan kimia itu memang sangat bermanfaat tanpa menimbulkan efek samping, atau suatu bahan lain akan memberikan resiko yang berarti jika salah pengolahannya atau dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Bahan
kimia banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang industry
(bahan bangunan,pangan,kosmetik dan farmasi), perikanan, pertanian, kehutanan,
dan kesehatan.
A. Bahan kimia di rumah
tangga
contoh
produk-produk rumah tangga yang mengandung bahan kimia antara lain:
Sabun,
pasta gigi, shampoo dll
1. Kandungan dan kegunaan bahan kimia di
rumah tangga
Produk
pembersih, pewangi, pemutih, dan pembasmi serangga kandungan kimia nya berbeda
dengan makanan kemasan.
a. Bahan kimia dalam
produk pembersih
Produk pembersih mengandung bahan kimia
yang disebut sabun dan detergen. Sabun merupakan bahan kimia yang terbuat dari
bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain
yang disebut basa. Hasil campuran antara bahan alam dan bahan kimia tersebut
menghasilkan senyawa kimia yang disebut garam karboksilat.
Adapun detergen dibuat dari senyawa kimia
bernama alkyl benzene sulphonate (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida
sehingga membentuk garam ABS-natrium. Sabun dan detergen terdiri atas dua
bagian. Ada yang bersifat hidrofilik(menyukai air) adapun juga yang bersifat
hidrofobik(tidak suka air). Para ahli kimia menamakannya sebagai sifat polar
dan nonpolar. Pada produk pembersih badan ditambahkan gliserin untuk
melembapkan kulit dan disenfektan (TCC/irgasan) yang berguna untuk membunuh
kuman. Pada pembersih wajah ditambahkan belerang/sulfur sebagai bahan
antijerawat. Pada pasta gigi ditambahkan senyawa flourida untuk mencegah gigi
keropos.
b. Bahan kimia dalam
produk pemutih
Pemutih pakaian kebanyakan mengandung
senyawa klorin, yaitu bahan pemutih bubuk (powder) yang disebut kalsium
hipoklorit (kaporit)dan bahan pemutih cair yang disebut natrium hipoklorit. Bahan
pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran akan larut dalam air.
c. Bahan kimia dalam
produk pewangi
Bahan-bahan kimia yang menimbulkan aroma
harum buah-buahan, mengandung zat kimia yang dinamakan ester (alkil alkanoat).
Adapun menyerap keringat, produk pewangi mengandung zat kimia yaitu senyawa
aluminium. Oleh karena kemampuannya dalam menyerap keringat, senyawa aluminium
disebut sebagai zat antiperspirant
d. Bahan kimia dalam
produk pembasmi serangga
Produk pembasmi serangga mengandung bahan
kimia, seperti senyawa karbamat, senyawa organofosfat, dan senyawa organoklor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar